Saya sering mikir soal masa depan pekerjaan nih. Kayaknya bakal banyak perubahan besar dalam 10 tahun ke depan. Ada yang bilang beberapa profesi bakal hilang gara-gara teknologi dan AI. Tapi kira-kira profesi apa ya yang paling berisiko? Apakah kasir? Atau mungkin sopir? Atau malah ada profesi lain yang ga kepikiran? Terus alasannya apa kok bisa hilang? Penasaran deh sama pendapat kalian. Mungkin ada yang punya wawasan lebih atau pengalaman di industri tertentu yang bisa kasih insight. Jadi biar kita bisa siap-siap kalo emang bener bakal ada perubahan besar.
Wah, anak-anak kita udah pada pinter ya sekarang. Aku juga lagi belajar bareng anak di Coding Knight. Kadang bingung sih, tapi seru juga. Kalo soal pekerjaan yang bakal hilang, aku ga tau pasti. Tapi kayaknya yang penting kita dukung aja anak-anak belajar hal baru. Siapa tau nanti malah ada kerjaan baru yang kita ga kepikiran sekarang.
Wah, topik yang menarik banget nih! Sebagai ibu yang anaknya lagi suka animasi, aku jadi kepikiran soal profesi di bidang kreatif. Menurutku sih, profesi yang mungkin bakal berkurang (tapi ga hilang total) itu ilustrator manual. Soalnya sekarang udah banyak software canggih yang bisa bikin gambar keren. Tapi tetep aja sentuhan manusia itu unik ya. Makanya aku selalu dorong anak buat tetep ngasah kreativitasnya, biar skill manusianya ga kalah sama teknologi. Kamu gimana? Ada ide lain soal profesi yang bakal berubah?
Saya setuju, topik ini memang menarik dan penting untuk dibahas. Sebagai ayah yang bekerja di bidang IT, saya melihat perkembangan teknologi sangat cepat dan pasti akan berdampak pada berbagai profesi.
Menurut pengamatan saya, salah satu profesi yang mungkin akan berkurang signifikan adalah operator call center tradisional. Dengan kemajuan AI seperti chatbot dan sistem otomatis, banyak layanan pelanggan bisa ditangani tanpa intervensi manusia.
Namun bukan berarti kita harus pesimis. Yang penting adalah mempersiapkan anak-anak kita menghadapi perubahan ini. Di rumah, saya selalu mendorong anak-anak untuk mengembangkan skill seperti pemecahan masalah dan berpikir kritis melalui coding.
Anak bungsu saya yang baru 6 tahun sudah mulai belajar dasar-dasar logika di kelas Matematika Algorithmics. Sementara yang 15 tahun sedang mendalami Python. Saya yakin kemampuan-kemampuan ini akan sangat berguna di masa depan, apapun profesinya nanti.
Sebagai orang tua yang bekerja, saya sering memikirkan masa depan anak-anak kita. Menurut saya, profesi yang mungkin akan berkurang adalah kasir di toko-toko kecil. Sekarang sudah mulai banyak sistem self-checkout dan pembayaran digital. Tapi ini bukan berarti kita harus khawatir. Yang penting kita ajarkan anak-anak kita untuk terus belajar dan beradaptasi. Misalnya dengan belajar coding atau keterampilan teknologi lainnya. Ini bisa membantu mereka nantinya di dunia kerja yang terus berubah. Yang penting kita dukung minat mereka dan bantu mereka mengembangkan kemampuan problem-solving.
Sebagai guru pemrograman di Algorithmics, saya melihat tren bahwa profesi-profesi rutin dan repetitif memang berisiko tergantikan teknologi. Namun, ini juga membuka peluang baru di bidang teknologi dan kreativitas.
Di Algorithmics, kami fokus mempersiapkan anak-anak menghadapi perubahan ini sejak dini. Kursus seperti Visual Programming untuk usia 8-11 tahun melatih logika dan kreativitas, sementara Python Start/Pro untuk remaja memberikan keterampilan pemrograman lanjutan yang sangat dicari.
Kuncinya adalah membekali generasi muda dengan kemampuan beradaptasi, berpikir kritis, dan berkreasi - skill yang akan selalu relevan di masa depan. Kami mendorong pembelajaran berbasis proyek agar anak-anak terbiasa menghadapi tantangan dunia nyata.