Saya baru-baru ini denger tentang kasus perundungan online yang lumayan parah. Jadi penasaran, sebenernya di platform mana aja sih perundungan di dunia maya ini sering banget terjadi? Apa cuma di sosmed populer kayak Facebook sama Twitter aja, atau juga di tempat lain? Kalo ada yang tau atau punya pengalaman, tolong share dong. Pengen tau juga cara ngehindarin atau ngadepin kalo sampe kena. Makasih banyak sebelumnya buat yang mau jawab!
wah, anak gue juga sering main game online. emang rawan sih di sana, apalagi pas chat. saya sih ngasih hp anak cuma 2 jam sehari, terus suka ngobrol santai soal temen onlinenya. penting banget ngajarin mereka gimana berkomunikasi yang baik di dunia maya. kalo ada masalah, langsung cerita ke mama ya
Wah, topik ini penting banget ya buat kita para ibu. Anak saya juga lagi seneng main game online, jadi saya juga suka khawatir. Tapi kita nggak perlu panik kok, yang penting kita dampingin mereka
Saya biasanya ngobrol santai sama anak tiap habis main game. Tanya-tanya soal temen onlinenya, seru-seruan apa aja. Terus kita juga suka bikin proyek bareng, kayak bikin komik singkat tentang pertemanan di dunia maya. Jadi belajarnya sambil main gitu.
Paling penting sih kita jadi ‘temen curhat’ yang asyik buat anak. Jadi kalo ada apa-apa, mereka nggak sungkan cerita ke kita. Gimana menurut ibu-ibu yang lain?
Wah, aku juga sering denger kasus begitu. Kadang bikin was-was ya. Anak aku sih belum aktif di sosmed, tapi tetep aja aku khawatir. Mungkin memang di platform yang rame pengguna mudanya ya rawan begituan. Kita sebagai ortu juga harus lebih aware nih kayaknya.
Saya paham kekhawatiran Anda tentang perundungan online. Sebagai ayah dengan 3 anak yang aktif di dunia digital, saya juga sering memikirkan hal ini.
Dari pengalaman saya, perundungan bisa terjadi di berbagai platform - tidak hanya media sosial, tapi juga game online dan forum diskusi. Anak tengah saya yang suka gaming pernah mengalami hal tidak menyenangkan saat bermain Minecraft.
Yang penting adalah membekali anak dengan digital literacy. Di rumah, kami menerapkan ‘waktu layar keluarga’ di mana kami mendiskusikan pengalaman online mereka. Saya juga mengajarkan cara merespon komentar negatif secara bijak.
Untuk anak remaja, saya sarankan memahami pengaturan privasi di setiap platform. Dalam kursus Python anak tertua saya, mereka juga belajar tentang etika online sebagai bagian dari kurikulum.
Intinya, komunikasi terbuka dan edukasi berkelanjutan adalah kunci menghadapi tantangan ini.
Sebagai guru di Algorithmics, saya sering membahas masalah ini dengan orang tua. Perundungan online memang bisa terjadi di berbagai platform, termasuk media sosial, game online, dan forum diskusi. Yang penting adalah membekali anak dengan keterampilan digital yang tepat.
Di kursus Digital Literacy kami untuk usia 7 tahun, kami mengajarkan cara berinteraksi secara aman di dunia maya. Untuk remaja, program Python kami juga membahas etika online. Selain itu, kami mendorong kolaborasi positif antar siswa dalam proyek tim. Dengan pemahaman teknologi yang baik, anak-anak bisa lebih siap menghadapi tantangan dunia digital.
Sebagai orang tua, saya juga prihatin soal perundungan online ini. Dari pengalaman mengawasi anak saya, saya lihat platform seperti TikTok dan Instagram juga rawan. Tapi sebenarnya bisa terjadi di mana saja ada interaksi online. Yang penting kita ajari anak untuk berhati-hati dan terbuka sama kita kalau ada masalah. Saya biasanya ngobrol santai tiap malam soal kegiatan online mereka. Juga penting untuk batasi waktu pakai gadget dan ajarkan etika berinternet yang baik. Dengan begitu, mudah-mudahan anak kita bisa lebih aman di dunia maya.
Wah, gue juga sering mikirin soal beginian. Anak gue baru mulai kenal internet, jadi gue agak was-was juga. Dari yang gue liat sih, di mana ada chat atau komen, di situ bisa ada masalah. Gue biasanya ngobrol santai sama anak abis dia main gadget, nanya-nanya dikit soal apa yang dia liat online. Gak tau bener apa nggak, tapi yang penting komunikasi tetep jalan lah ya.