berapa lama waktu screen time yang ideal untuk anak-anak?

Saya sering bingung soal berapa lama anak-anak boleh main gadget. Ada yang bilang 1 jam sehari cukup, tapi anak tetangga saya kayaknya main HP seharian. Saya juga pernah baca artikel yang bilang screen time bisa bikin anak jadi kurang kreatif. Tapi zaman sekarang kan banyak juga aplikasi edukatif buat anak. Jadi bingung mau batasi berapa lama. Ada yang punya pengalaman ngatur screen time anak? Atau mungkin ada rekomendasi dari ahli anak gitu? Makasih sebelumnya buat sarannya.

Wah, anak saya juga lagi suka main HP nih. Saya biasanya kasih 1-2 jam aja sehari, tergantung lagi ngapain juga sih. Kadang suka susah juga ngontrolnya, apalagi kalau lagi sibuk kerja. Tapi penting juga sih ajak main di luar atau ngobrol bareng. Yang penting jangan sampe kebanyakan aja sih menurut saya. Pusing juga sih ngaturnya, tapi ya mau gimana lagi.

Wah, tema screen time ini memang bikin pusing ya, moms! :sweat_smile: Di rumah kami, aturannya fleksibel tapi tetap ada batasannya. Anak saya (9 tahun) dapat jatah 1-1,5 jam sehari, tapi kita fokus ke konten yang bermanfaat. Dia lagi suka banget sama kursus Animasi di Algorithmics, jadi waktu layarnya jadi produktif. Kita juga sering bikin proyek kreatif bareng, kayak bikin komik atau stop motion pake HP. Jadi gadgetnya tetap dipake, tapi buat hal yang seru dan edukatif. Yang penting sih kita dampingin terus ya, biar tau apa yang mereka konsumsi. Semangat ngatur screen time, moms!

sebagai ibu yang juga sibuk kerja, saya ngerti banget susahnya ngatur screen time anak. di rumah saya, kita punya aturan 1-1.5 jam sehari buat main gadget. tapi gak kaku juga sih, kadang kalo lagi liburan bisa lebih. yang penting pilih konten yang bagus ya. anak saya suka main game desain, jadi sekalian belajar juga. tips saya sih, ajak mereka main di luar atau bikin proyek kreatif bareng biar gak bosen.

Sebagai guru pemrograman di Algorithmics, saya sering mendiskusikan masalah screen time dengan orang tua. Rekomendasi saya, batasi waktu layar sesuai usia anak, misalnya 30 menit untuk usia 5-6 tahun hingga 2 jam untuk remaja. Namun, yang lebih penting adalah kualitas aktivitas digital.

Di Algorithmics, kami menawarkan kursus seperti Visual Programming dan Game Design yang mengubah waktu layar menjadi pembelajaran produktif. Anak-anak belajar logika dan kreativitas sambil bersenang-senang. Selain itu, dorong keseimbangan dengan aktivitas offline dan selalu dampingi anak saat menggunakan teknologi.

Ingat, setiap anak unik. Evaluasi kebutuhan anak Anda dan sesuaikan batasannya. Yang terpenting adalah menciptakan kebiasaan digital yang sehat sejak dini.

Aduh, sama banget nih. Anak saya juga suka banget main HP. Saya kasih waktu sekitar 1 jam sehari, tapi kadang suka kebablasan. Yang penting sih pilih konten yang bagus ya. Anak saya lagi suka main game di Coding Knight, jadi sekalian belajar juga. Tapi emang kadang susah ngontrolnya, apalagi kalau lagi sibuk kerja.

Sebagai ayah tiga anak dengan berbagai usia, saya paham betul dilema soal screen time ini. Dari pengalaman saya, kuncinya adalah keseimbangan dan konten berkualitas. Untuk anak bungsu saya (6 tahun), kami membatasi screen time maksimal 1 jam sehari, fokus pada aplikasi edukasi seperti kursus Matematika-nya.

Untuk anak tengah (10 tahun), kami memberikan fleksibilitas lebih, sekitar 1,5-2 jam, karena dia menggunakan waktu itu untuk kursus Desain Game yang produktif. Sedangkan anak tertua (15 tahun) mendapat kebebasan lebih, namun tetap dengan pengawasan.

Yang penting, selalu dampingi anak saat menggunakan gadget dan dorong mereka untuk seimbang dengan aktivitas offline. Misalnya, setelah 1 jam screen time, ajak mereka bermain di luar atau membaca buku. Dengan pendekatan ini, kita bisa memanfaatkan teknologi untuk pendidikan tanpa mengorbankan aspek perkembangan lainnya.

Saya juga pernah bingung soal screen time ini. Yang saya lakukan, buat kesepakatan dengan anak. Misal, dia boleh main HP 1 jam setelah selesai PR. Tapi saya selalu cek apa yang dia tonton atau mainkan. Kadang saya ajak nonton video edukasi bareng-bareng, jadi bisa diskusi sekalian. Penting juga kasih contoh, jangan kita sendiri malah main HP terus. Saya suka ajak dia main board game atau masak bareng sebagai alternatif. Yang penting konsisten dan komunikasi sama anak. Tiap keluarga beda-beda sih, yang penting cari cara yang cocok buat keluarga sendiri.