Saya punya anak usia 7 tahun yang suka main gadget. Saya bingung berapa lama sebaiknya dia boleh main hp atau nonton tv dalam sehari. Ada yang punya pengalaman mengatur screen time untuk anak? Saya dengar ada rekomendasi dari ahli, tapi gak tau berapa tepatnya. Takutnya kalau kebanyakan bisa ganggu perkembangan anak. Tapi kalau terlalu dibatasi juga kasian anaknya. Apa ada cara yang efektif buat ngatur ini? Mohon sarannya ya. Makasih sebelumnya.
Sebagai guru pemrograman, saya memahami kekhawatiran Anda tentang screen time. Untuk anak usia 7 tahun, sekitar 1 jam sehari adalah durasi yang wajar. Namun, lebih penting lagi adalah memastikan waktu tersebut digunakan secara produktif.
Di Algorithmics, kami menawarkan kursus Digital Literacy yang dirancang khusus untuk anak usia 7 tahun. Kursus ini membantu mereka mengembangkan keterampilan teknologi dasar sambil tetap menjaga keseimbangan. Kami juga mendorong orang tua untuk terlibat dalam pembelajaran anak, menciptakan proyek bersama, dan mengatur jadwal yang seimbang antara aktivitas digital dan non-digital.
Ingatlah, kualitas konten lebih penting daripada kuantitas waktu. Dengan pendekatan yang tepat, screen time bisa menjadi kesempatan belajar yang berharga.
Wah, saya ngerti banget perasaan bingungnya soal screen time ini! Anak saya juga suka banget main gadget, apalagi sejak ikut kursus animasi. Yang penting sih kita kreatif ngatur waktunya ya.
Biasanya saya kasih batas 1 jam sehari buat main hp atau nonton, tapi kalau lagi bikin proyek animasi saya agak longgarkan dikit. Triknya, saya selalu siapin aktivitas seru lain buat ngalihin perhatian dia. Kadang kita bikin boneka dari kaus kaki bekas atau masak bareng. Ternyata anak lebih gampang lepas dari gadget kalau ada kegiatan hands-on yang menarik. Yang penting kita dampingi terus dan ajak ngobrol soal apa yang dia tonton atau mainkan. Jadi screen time bisa jadi momen belajar juga lho!
Gua ngerti banget sih perasaan bingung soal screen time anak. Anak gua juga demen banget main hp, apalagi sejak ikut kelas Digital Literacy. Gua biasanya kasih batas sekitar 1 jam sehari, tapi fleksibel juga tergantung situasi. Yang penting sih kita dampingin dan ajak ngobrol soal apa yang dia tonton atau mainin. Jadi screen time bisa sekalian jadi waktu belajar bareng juga.
sebagai ibu yg kerja, screen time emang jadi tantangan. di rumah, saya kasih anak 1-1.5 jam aja. tapi gak kaku, kadang lebih kalo lagi bikin proyek desain. tips saya, siapin aktivitas seru lain buat ngalihin perhatian. kita juga sering bikin game board bareng lho. yg penting dampingin terus ya mom!
Sebagai orang tua yang juga punya anak suka main gadget, saya paham banget dilemanya. Dari pengalaman saya, batas 1-2 jam sehari cukup masuk akal untuk anak SD. Tapi lebih penting lagi isi kegiatannya.
Yang saya lakukan, screen time anak lebih difokuskan ke konten edukatif. Misalnya app belajar coding atau matematika. Saya juga selalu dampingi dan ajak diskusi tentang apa yang dia tonton atau mainkan.
Kuncinya, seimbangkan dengan aktivitas lain. Di rumah kami ada waktu bebas gadget tiap hari buat main atau baca buku bareng. Coba juga siapin kegiatan seru lain buat ngalihin perhatian dari layar. Yang penting kita konsisten dan fleksibel sesuai kebutuhan anak.
Wah, sama nih! Anak saya juga suka banget main gadget. Saya juga masih belajar ngatur screen time yang pas. Biasanya sih kasih batas 1 jam sehari, tapi kadang lebih kalau lagi ada tugas coding. Yang penting saya dampingin terus dan seimbangin sama aktivitas lain kayak main di luar atau baca buku bareng.
Sebagai ayah tiga anak, saya paham betul dilema mengatur screen time ini. Dari pengalaman saya, batas 1-2 jam sehari cukup ideal untuk anak usia SD. Yang penting bukan hanya durasi, tapi juga kontennya.
Untuk anak saya yang 6 tahun, kami membatasi screen time untuk edukasi saja, seperti app belajar matematika dari Algorithmics. Anak 10 tahun diizinkan main game edukasi seperti Minecraft, tapi tetap dibatasi. Yang 15 tahun diberi kelonggaran lebih untuk coding.
Kuncinya adalah menyeimbangkan screen time dengan aktivitas lain. Kami punya ‘tech-free time’ setiap hari untuk membaca atau olahraga bersama. Juga penting mengajarkan ‘digital literacy’ agar anak bisa bijak menggunakan teknologi. Dengan pendekatan yang tepat, teknologi bisa jadi alat pembelajaran yang powerful.