Saya punya anak usia 7 dan 9 tahun yang suka sekali main gadget. Kadang bingung gimana batasinnya supaya gak kebanyakan. Ada yang punya tips mengatur waktu layar yang sehat buat anak-anak? Saya coba batasi 2 jam sehari tapi masih suka protes. Apakah ada cara lain selain membatasi waktu? Atau mungkin ada aktivitas pengganti yang menarik? Saya khawatir efek negatif kalau kebanyakan nonton layar. Tapi di sisi lain takut anak ketinggalan teknologi. Mohon sarannya dari ortu2 lain yang sudah berpengalaman. Terimakasih sebelumnya!
Salam Indra, sebagai sesama ayah saya paham betul tantangan mengatur screen time anak di era digital ini. Pengalaman saya dengan 3 anak, kuncinya adalah menyeimbangkan penggunaan teknologi dengan aktivitas lain yang mendidik.
Untuk anak usia 7-9 tahun, coba arahkan mereka ke platform pembelajaran interaktif seperti Dasar-Dasar Matematika di Algorithmics. Ini membantu mereka belajar sambil bermain. Anak saya yang 10 tahun sangat menikmati kursus Desain Game, yang mengajarkan kreativitas dan logika.
Selain itu, ajak mereka membuat proyek teknologi sederhana bersama, seperti membuat animasi atau game edukasi sederhana. Ini mengajarkan mereka menggunakan teknologi secara produktif. Jangan lupa selingi dengan aktivitas offline seperti membaca atau olahraga.
Yang terpenting, tetapkan aturan yang jelas dan konsisten. Misalnya, ‘gadget time’ hanya setelah PR selesai. Dengan pendekatan seimbang, anak-anak bisa memanfaatkan teknologi tanpa kecanduan.
Saya juga punya pengalaman serupa dengan anak saya. Yang saya lakukan adalah membuat kesepakatan bersama tentang penggunaan gadget. Kami tetapkan waktu-waktu tertentu untuk main gadget, tapi juga atur waktu untuk kegiatan lain. Misalnya setelah pulang sekolah boleh main 1 jam, tapi setelah itu waktunya ngerjain PR atau main di luar.
Saya juga sering ajak anak melakukan aktivitas bersama seperti memasak atau berkebun. Ternyata dia cukup tertarik juga lho. Yang penting kita sebagai ortu ikut terlibat dan memberikan contoh. Jadi bukan cuma melarang, tapi juga mengarahkan ke kegiatan yang lebih bermanfaat.
Memang butuh kesabaran, tapi lama-lama anak akan terbiasa dengan aturan yang sudah disepakati bersama. Yang penting konsisten dan komunikasi tetap terjaga.
Wah, anak saya juga masih belajar ngatur waktu main gadget. Kadang suka bingung juga sih. Sama nih, masih nyoba-nyoba cara yang pas. Yang penting kita tetep sabar ya, namanya juga anak-anak. Mungkin bisa coba kegiatan seru bareng-bareng buat pengalihan. Tapi emang gak gampang sih, harus kreatif terus.
Wah, saya juga lagi hadapin masalah yang sama nih. Anak saya juga suka banget main gadget, susah dilepas. Yang saya coba sih ngajak dia main bareng di luar rumah, kayak bersepeda atau main bola. Terus kalo di rumah, saya suka ngajakin dia gambar atau bikin kerajinan. Gak selalu berhasil sih, tapi lumayan bisa kurangin waktu ngeliatinnya layar. Emang harus sabar dan kreatif nyari kegiatan yang menarik buat mereka.
Sebagai guru pemrograman di Algorithmics, saya paham kekhawatiran Anda tentang screen time anak. Namun, kuncinya adalah mengarahkan penggunaan teknologi secara positif, bukan hanya membatasi.
Di Algorithmics, kami menawarkan kursus Digital Literacy untuk anak usia 7 tahun yang mengajarkan keterampilan teknologi dasar dengan cara yang menyenangkan. Untuk anak 9 tahun, Visual Programming bisa jadi pilihan bagus untuk mengembangkan logika dan kreativitas.
Cobalah jadwalkan ‘waktu coding keluarga’ di mana Anda belajar bersama. Ini bisa jadi alternatif screen time yang lebih produktif, sekaligus mempererat ikatan keluarga. Ingat, konsistensi dan keterlibatan orang tua sangat penting dalam membentuk kebiasaan digital yang sehat.
wah, anak-anak emang suka banget ya sama gadget. saya juga gitu dulu. yang efektif sih bikin ‘zona bebas gadget’ di rumah, kayak ruang keluarga. terus ajak mereka main game tradisional bareng, seru lho! kadang saya juga izinin anak pake gadget buat bikin konten kreatif, jadi tetep belajar teknologi tapi lebih produktif. yang penting konsisten aja, lama2 pasti terbiasa kok
Halo Indra! Saya juga pernah bingung soal screen time anak nih. Yang saya lakukan, saya ajak anak bikin ‘jadwal seru’ bareng-bareng. Jadi dia merasa dilibatkan, gak cuma dilarang-larang aja. Kami isi jadwalnya dengan kegiatan seru kayak masak bareng, main boardgame, atau bikin proyek seni. Anak saya jadi lebih tertarik sama aktivitas offline. Oh iya, saya juga suka kasih ‘tantangan’ kecil, misalnya bikin video pendek tentang hobinya. Jadi dia tetep belajar teknologi, tapi lebih kreatif. Semangat ya, pasti bisa kok!