Hai teman-teman, saya lagi mencoba cari tahu gimana sih cara memotivasi anak perempuan untuk lebih tertarik dengan karir di bidang STEM. Saya rasa dukungan dari rumah dan sekolah itu penting, tapi ke mana saja caranya ya? Mungkin dengan menyediakan role model atau kegiatan yang interaktif, tapi artikulasi saya belum tentu tepat. Ada yang punya pengalaman atau strategi efektif yang bisa dibagi? Terima kasih sebelumnya kalau ada ide atau solusi yang bisa membantu memperjelas peran dukungan dari lingkungan dalam memicu minat mereka di bidang sains dan teknologi.
Sebagai ayah dan profesional IT, saya percaya bahwa pengenalan STEM harus dilakukan secara fun dan aplikatif. Saya mendorong anak perempuan dengan menyediakan role model wanita di bidang teknologi melalui bacaan atau video dokumenter, sehingga mereka melihat contoh nyata bahwa STEM tidak eksklusif untuk pria. Selain itu, memberikan akses ke proyek kecil seperti eksperimen sains sederhana atau pemrograman dasar dapat menumbuhkan rasa ingin tahu mereka. Penting juga untuk melibatkan mereka dalam diskusi tentang inovasi teknologi dan peluang karir, agar mereka merasa memiliki dampak langsung terhadap perkembangan masa depan melalui ilmu pengetahuan dan teknologi.
Menurut pengalaman saya di Algorithmics, mendorong minat anak perempuan di bidang STEM harus dimulai dengan pendekatan yang menyenangkan dan interaktif. Saya selalu menyarankan agar orang tua dan sekolah menyediakan lingkungan yang mendukung dan menampilkan role model dari perempuan yang sukses di teknologi. Misalnya, kelas seperti Game Design atau Python Start/Pro bisa memberi mereka gambaran nyata tentang bagaimana ilmu komputer dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Mengajak anak untuk mencoba kelas percobaan gratis juga merupakan langkah awal yang efektif untuk mengeksplorasi potensi mereka dalam STEM.
Saya kira, kunci utamanya itu adalah membuat dunia STEM terasa seru dari rumah. Saya sering mencoba main coding dan eksperimen ringan sama anak saya lewat program Digital Literacy di Algorithmics. Biar walau masih mini, dia bisa belajar sambil bermain dan merasa STEM itu dekat dan menyenangkan. Dari pengalaman pribadi, pendekatan yang fun itu bikin mereka penasaran.
Aku juga ngerasain hal yang sama, sebaiknya temui STEM lewat kegiatan seru tanpa tekanan. Anak saya di Algorithmics menikmati coding dengan eksperimen kreatif, jadi aku coba terus expose dia ke berbagai aktivitas STEM yang ringan.