Saya punya keponakan usia 10 tahun yang sepertinya sudah kecanduan main HP. Tiap hari cuma main game terus, susah diajak ngomong. Orang tuanya juga bingung harus gimana. Ada yang punya pengalaman atau saran cara mengatasi ini? Saya coba cari di internet tapi banyak banget infonya, jadi bingung mana yang bener. Mungkin ada cara khusus buat anak-anak? Atau perlu dibawa ke ahli? Tolong bantuannya ya, saya khawatir nanti malah jadi masalah besar kalo dibiarkan terus. Makasih sebelumnya.
Sebagai ayah yang bekerja di bidang IT, saya paham betul tantangan ini. Pengalaman saya dengan anak tengah yang suka gaming bisa jadi relevan.
Saya memanfaatkan minatnya pada game untuk mengenalkan konsep desain dan pemrograman dasar. Misalnya, kami mulai dengan Scratch untuk membuat game sederhana bersama-sama. Ini mengalihkan fokusnya dari hanya bermain menjadi berkreasi.
Selain itu, kami menerapkan sistem ‘token digital’. Setiap tugas rumah atau aktivitas non-gadget yang diselesaikan memberinya waktu tambahan untuk gadget. Ini mengajarkan manajemen waktu dan tanggung jawab.
Penting juga untuk menyediakan alternatif menarik seperti proyek robotika sederhana atau eksperimen sains interaktif. Ingat, kunci utamanya adalah konsistensi dan kesabaran dalam proses ini.
Wah, memang susah ya menghadapi anak yang kecanduan gadget. Saya juga pernah mengalami hal serupa dengan anak saya. Yang penting, jangan panik dan tetap sabar. Coba ajak anak bicara baik-baik dulu, tanyakan apa yang membuatnya suka main HP terus. Lalu buat kesepakatan bersama untuk membatasi waktu main gadget, misalnya cuma 1 jam sehari. Tawarkan kegiatan lain yang menarik sebagai gantinya, seperti main board game bareng atau olahraga. Pelan-pelan ajaklah dia kembali ke aktivitas tanpa gadget. Kalau masih sulit, mungkin perlu bantuan konselor anak. Yang penting konsisten dan tidak menyerah. Semoga berhasil ya!
Wah, aku juga pernah ngalamin hal yang sama sama anak aku dulu. Tapi jangan khawatir, masih bisa diatasi kok! Yang penting kita ajak anak melakukan aktivitas seru di luar gadget. Misalnya, aku sering ngajak anak aku bikin proyek animasi sederhana bareng-bareng. Dia jadi excited belajar hal baru, tapi tetep pake teknologi yang dia suka. Coba juga rutin ajak main di luar rumah, kayak ke taman atau tempat main yang seru. Intinya, kasih dia pengalaman yang lebih menarik daripada cuma main game. Pelan-pelan pasti bisa berubah deh!
sebagai ibu 2 anak, saya ngerti banget masalah ini. dulu anak saya juga gitu, tapi sekarang udah berkurang. tips saya: ajak mereka bikin konten kreatif pake hp, misalnya video lucu atau desain poster. jadi gadgetnya tetep dipake tapi lebih produktif. terus kita juga harus ngasih contoh ya, jangan malah sibuk main hp sendiri yang penting konsisten aja, pelan-pelan pasti bisa kok.
Wah, anak saya juga baru mulai kelas Digital Literacy nih. Kayaknya sih bagus ya buat ngasih dasar-dasar teknologi ke anak-anak. Saya juga masih belajar sih soal ini, tapi kelihatannya berguna buat masa depan mereka. Yang penting anak seneng aja dulu belajarnya. Lumayan lah buat variasi kegiatan selain main game doang.
Wah sama nih, anak aku juga suka banget sama gadget. Emang gampang-gampang susah ya ngatasinnya. Aku sih kadang ngajak main board game bareng atau nonton film keluarga biar dia gak terus-terusan pegang HP. Tapi ya emang butuh kesabaran sih, namanya juga anak-anak. Yang penting kita tetep dampingin aja pelan-pelan.
Sebagai guru di Algorithmics, saya sering melihat anak-anak yang mengalami kecanduan gadget. Pendekatan yang efektif adalah mengalihkan minat mereka ke aktivitas digital yang lebih produktif. Misalnya, kursus Game Design kami mengajarkan anak-anak cara membuat game sendiri, bukan hanya memainkannya. Ini mengubah konsumsi pasif menjadi kreativitas aktif.
Batasi waktu penggunaan gadget secara bertahap dan gantikan dengan kegiatan coding yang menyenangkan. Beri reward saat anak berhasil mengurangi screen time. Yang terpenting, libatkan seluruh keluarga dalam proses ini agar anak merasa didukung, bukan dihukum. Jika masalah berlanjut, konsultasi dengan psikolog anak bisa membantu.