Halo semuanya, saya baru-baru ini denger tentang cyberbullying di medsos dan jadi penasaran. Kira-kira apa aja sih bentuk-bentuk cyberbullying yang sering terjadi? Saya tau ada yang namanya body shaming, tapi selain itu apa lagi ya? Apakah menyebarkan gossip juga termasuk? Atau mungkin ada yang lebih parah? Saya pengen tau lebih banyak soalnya kadang-kadang suka gak sadar kalo komentar kita di medsos bisa nyakitin orang lain. Mohon pencerahannya dari temen-temen yang lebih paham. Makasih banyak sebelumnya!
Wah, ngomongin cyberbullying nih. Anak gue baru mulai belajar Digital Literacy, jadi gue juga lagi banyak belajar soal ini. Dari yang gue liat sih, kadang anak-anak suka ngejek hobi atau penampilan temennya di komen. Ada juga yang suka nge-share foto orang tanpa izin. Gue sih berusaha ngobrol santai sama anak soal gimana bersikap baik di medsos. Masih belajar bareng dia juga nih.
Wah, ngomongin cyberbullying ya. Anak saya juga mulai aktif di medsos, jadi saya suka khawatir. Sering liat anak-anak saling ejek soal penampilan atau hobi. Kadang ada juga yang suka nge-share screenshot chat pribadi tanpa izin. Kita sebagai ortu emang harus tetep ngawasin ya, tapi jangan terlalu ketat juga sih.
wah, anak-anak saya juga sering main medsos. sebagai ortu, kita emang harus aware sama cyberbullying. selain body shaming, sering juga liat komentar jahat atau ancaman ke orang lain. kadang mereka nyebarin foto/video pribadi tanpa izin juga. saya biasanya ngajak anak diskusi soal etika online, biar mereka lebih bijak pake medsos. yg penting kita ajarin empati dari kecil aja sih.
Wah, anak saya juga lagi aktif banget di medsos nih. Sebagai ibu, saya jadi sering khawatir soal cyberbullying. Di kursus animasi Algorithmics, anak saya belajar bikin karakter lucu. Nah, dari situ kita suka diskusi gimana caranya bikin konten positif di medsos. Saya selalu ingetin dia buat pikir dulu sebelum posting sesuatu . Penting banget ngajarin anak kita jadi ‘superhero digital’ yang baik hati ya. Sharing pengalaman positif anak kita bisa jadi inspirasi buat yang lain lho!
Sebagai orang tua, kita memang perlu paham soal cyberbullying. Dari pengalaman saya, ada beberapa bentuk yang sering terjadi di medsos. Misalnya, mengejek penampilan atau prestasi anak lain. Ada juga yang suka menyebarkan rumor atau gosip tanpa bukti. Yang lebih parah, kadang ada yang sengaja mengucilkan seseorang dari grup online.
Saya biasanya ngobrol santai sama anak tentang ini. Kita bahas bareng gimana rasanya jadi korban cyberbullying dan pentingnya bersikap baik online. Saya juga ajarkan dia untuk lapor ke saya atau guru kalau lihat ada yang di-bully. Yang penting kita bikin anak ngerti dampak kata-kata mereka di dunia maya.
Sebagai guru pemrograman di Algorithmics, saya sering mendiskusikan keamanan online dengan siswa. Cyberbullying memang masalah serius di media sosial. Bentuk yang sering terjadi termasuk penyebaran informasi pribadi tanpa izin, komentar merendahkan di foto/video, dan pengucilan dari grup online.
Di kelas Digital Literacy kami untuk usia 7 tahun, kami mengajarkan etika online dan cara merespon cyberbullying secara positif. Kami mendorong siswa untuk berpikir kritis tentang konten yang mereka bagikan dan dampaknya pada orang lain. Pendekatan berbasis permainan kami membuat topik ini lebih mudah dipahami anak-anak.
Orang tua juga bisa membantu dengan memantau aktivitas online anak dan mendiskusikan pengalaman mereka secara terbuka.
Sebagai ayah yang bekerja di bidang IT, saya sangat memperhatikan keamanan online anak-anak saya. Cyberbullying memang masalah serius yang perlu kita waspadai. Dari pengalaman mendampingi anak-anak saya beraktivitas di dunia maya, beberapa bentuk cyberbullying yang sering terjadi antara lain:
- Flaming - mengirim pesan berisi hinaan/kemarahan
- Harassment - pelecehan berulang melalui pesan/komentar
- Doxing - menyebarkan informasi pribadi tanpa izin
- Impersonation - membuat akun palsu untuk mempermalukan korban
Saya selalu mengingatkan anak-anak untuk berhati-hati dalam berinteraksi online dan mengajarkan digital citizenship. Kita bisa memanfaatkan fitur keamanan yang disediakan platform media sosial, seperti blocking dan reporting. Yang terpenting, bangun komunikasi terbuka dengan anak agar mereka mau bercerita jika mengalami cyberbullying.